Kamis, 20 November 2014

Jepang, Negeri Sepenuh Hati

Palembang, 20 November 2014

I just got back from the best trip ever!

Thanks to Allah, who made my dream come true... Visiting Japan, in autumn...! Masya Allah, with my own eyes i witnessed beautiful sceneries here and there, simply breathtaking. Selama ini hanya bisa memandangi keindahan negeri ini lewat foto-foto atau acara tivi, dan akhirnya bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri...*terharu* Apalagi ini adalah pengalaman pertamaku merasakan musim gugur..Dedaunan berubah warna, so vibrant, vividly stunning.

Jepang biasa disebut juga sebagai "Negeri Sakura", tapi setelah apa yang aku alami selama 7 hari berada di sana, aku pingin memberikan julukan lain....
"Negeri Sepenuh Hati".

Sudah dari dulu sih aku tahu orang Jepang itu sangat memperhatikan detail pada setiap hal yang dikerjakannya. Tapi melihatnya secara langsung tak pelak membuatku berdecak kagum. Barang printilan kecil-mengecil dikemas dengan sangat rapi dan cantik. Demikian juga dengan makanannya. Apalagi kalau melihat penataan taman-tamannya, duuuhh subhannallah baguuss banget..Halaman seiprit di depan rumah aja ditata rapi dengan pot-pot bunga atau bonsai, peneduh mata banget lah pokoknya. Kelihatan jelas bahwa mereka mengerjakan sesuatu hal tuh dengan sepenuh hati.

Ada lagi yang paling berkesan buatku..Karakter orang-orang Jepang yang betul-betul ramah dan suka menolong, ga hanya slogan ga hanya basa-basi (dan lagi-lagi sepenuh hati). Nolongnya pun ga tanggung-tanggung! Banyak kisah yang kami alami yang membuktikan hal ini, berikut ceritanya....

Jadi kami berangkat dari KL, landing di Nagoya sore hari, menginap satu malam, lalu besok paginya ke Tokyo dengan Shinkansen. Begitu sampai di Tokyo, kami mampir dulu ke hotel Flexstay Inn di daerah Higashi Jujo  supaya bisa drop koper dan tas, baru setelah itu jalan-jalan. Stasiun Higashi Jujo ini letaknya agak di pinggiran kota dan ga begitu ramai, dan dari platform ada dua pilihan pintu keluar yaitu North Exit dan South Exit. Pertamanya kami memilih untuk keluar melalui North Exit, setelah sampai ke luar stasiun baru curiga kok kayaknya salah ya.. Dari deskripsi hotel saat booking via internet, hotel ini dekat sekali dengan stasiun..Akhirnya kami bertanya pada anak sekolah yang kebetulan berpapasan dengan kami. Mereka awalnya gelagapan, karena memang rata-rata orang Jepang baik tua maupun muda jarang yang bisa berbahasa Inggris dengan baik. Yang membuatku kaget adalah, anak sekolah ini sebetulnya kan bisa aja yah bilang ga tau lalu melenggang pergi. Tapi mereka malah mengeluarkan hp-nya lalu mencoba membantu kami dengan membuka google map! Ga lama ada seorang lelaki berpakaian rapi sepertinya orang kantoran yang ikut nimbrung membantu kami, dan juga mengeluarkan hp-nya untuk browsing map..Baru setelah itu kami tahu bahwa kami salah seharusnya keluar di South exit, dan jadinya harus berjalan agak jauh untuk tiba di hotel.

Ga cuma sekali ini kami dibantu orang yang sampai mengeluarkan hpnya untuk browsing map...


Kejadian mencengangkan berikutnya terjadi saat kami dalam perjalanan menuju Hakone. Setibanya di stasiun Odawara, kami harus lanjut naik kereta. Di stasiun ini kami sudah disuguhi pemandangan indah, jadilah kami foto-foto di dekat platform kereta.
Saat asik mengambil foto dengan kamera handphone Deni, handphoneku sendiri aku kepit dan tiba-tiba terjatuh ke bawah, mendarat dengan manisnya di samping rel! Sontak kami teriak, dan ada seorang ibu-ibu petugas kebersihan yang menyaksikan kejadian itu spontan berlari dengan kencangnya memanggil petugas. Ga lama kemudian petugas itu langsung melesat datang membawa penjepit bergagang panjang dan menyelamatkan handphoneku. Seriously, he ran so fast! Ga berapa lama, ada kereta lewat..Ga kebayang kalau mereka ga menjalankan tugasnya sesigap itu,,apa jadinya tuh handphone,,,tinggal kenangan...*nangis bombay....

Sesaat sebelum hpku jatuh ke rel,,untung aku ga loncat ke bawah .. ntar gimana naiknya coba? --*


Giliran Vhya dan Ridhwan yang merasakan luar biasanya orang Jepang dalam hal nolong orang. Jadi setelah 3 malam di Tokyo, kami pindah ke Osaka. Kami berempat berangkat duluan karena Ridhwan masih pingin beli-beli barang incarannya di Tokyo.
Di Osaka, kami menginap di apartemen yang dipesan Vhya melalui www.airbnb.com. Sebetulnya apato ini recommended banget, tapi satu kekurangannya, aksesnya agak rumit. Kami harus berpindah kereta sebanyak 2 kali dan lanjut naik subway. Keluar stasiun subway Nishinagahori kami harus keluar di exit 7 tapi agak sulit untuk ditemukan, jalannya pun jauh sekaliii..
Menuju  Exit  7 Nishinagahori subway station  

Jadi ketika Vhya dan Ridhwan tiba di Osaka hari sudah malam, mana malam itu dingin banget suhu mencapai 8'C plus angin dingin..Dan geret-geret koper pula, kan.. Jadilah mereka nyasar karena ga ketemu exit 7 tadi. Kami berempat yang lagi jalan-jalan di Shinsaibashi ga ada yang bisa dihubungi karena modem sempat mati. Jalanan sepi, terlantar di malam yang dingin..duh kasihan Vhya dan Ridhwan..Akhirnya mereka bertemu seorang perempuan (yang lagi-lagi ga bisa berbahasa Inggris), dan mereka pun kebingungan. Ga lama lewatlah bapak-bapak tua yang juga ga bisa bahasa Inggris tapi akhirnya salah satu dari mereka teringat bahwa ada kantor polisi yang terletak ga jauh dari situ. Mereka pun pergi ke kantor polisi diantar si bapak tua. Dan setelah dikasih petunjuk oleh pak polisi, pas mereka keluar kantor rupanya si bapak tua masih nungguin! Pake nanya lagi, kira-kira pertanyaannya "Gimana, sudah ketemu belum?" Baik banget ga sihhh...*mbrebes*

Udah, gitu doang? Masih ada lagi...!

Hari kedua kami di Osaka, kami pergi daytrip ke Kyoto. Kami beli One Day Free Pass supaya bebas naik bis tanpa harus membayar lagi. Besoknya ke Kyoto lagi dan sore itu kami pergi ke Fushimi Inari. Dari situ rencananya kami pingin ke Gion, pusatnya para Geisha.  Tapi dari Fushimi Inari itu bus stop yang dilewati bis menuju Gion agak susah dicari. Akhirnya kami tanya aja ke anak muda yang lagi duduk-duduk di depan sebuah convinience store. Dan tau ga, mereka antar kami ke bus stop, padahal jaraknya ternyata bisa dibilang cukup jauh lhooo...Kirain mereka juga memang sekalian mau naik bis yang sama, ga taunya begitu sampai di bus stop mereka balik lagi...! ckckckck....

Dan masih banyak hal kecil lainnya, intinya setiap kali kami bertanya petunjuk arah sama orang jarang banget (nyaris ga ada sih seingatku) ada yang jawab "Ga tau"...Pasti dibantuin..Bahkan beberapa kali digambarin petanya..Beda banget sama pas di HK, atau pas di Singapore deh...Yang ada cuma dijawab dengan gelengan, gidikan bahu, atau bisa-bisa dijutekin. Ppfftt...Gesture orang-orangnya juga ramah-ramah banget dan terlihat tulus..Deni dan Maya pernah dibantu sama bapak-bapak waktu mereka lagi angkat-angkat koper di stasiun waktu ga nemu lift/eskalator..Trus ada juga kejadian lucu pas di Nagoya, Deni dan Maya (berjilbab) dan Vhya tiba-tiba ditegur "Assalamualaikum...!" oleh seorang anak muda sepertinya orang Jepang asli dengan muka ramah dan sumringah..Abis negur dia langsung pergi lagi aja gitu..Padahal kami kan juga pingin nanya-nanya, hahahhaa..

Makanya, trip kali ini bener-bener meninggalkan kesan yang mendalam di hati..Baru sampai di rumah aja rasanya udah pingin balik lagi. Bukan memuja-muja, bukan pula menjelekkan negeri sendiri, tapi pantaslah negara mereka sangat maju. Bukan hanya karena kecanggihan teknologi tapi juga karena karakter orang-orangnya. Pasti ada kekurangan dan kelemahannya juga sih, tapi kesan pertamaku terhadap orang Jepang is very very good. Pengalaman yang kudapat betul-betul mengajarkan banyak hal.

Bener-bener pingin bisa balik lagii..
Ke Negeri Sepenuh Hati...
Amin ya Rabbal alamin,....

PS: I've uploaded some of my japan trip pics on my Ig account, you're most welcome to take a peek. 

3 komentar:

  1. Alhadulillah yaaa udah sampai di negeri ini. Perjalanan penuh kesan dan pembelajaran banget. Selama ini merasa kayaknya udah cukup ramah, ternyata masih jauuhhh. Belajar untuk bisa dan mau membantu dengan sungguh2 tanpa pamrih dan bikin itu jadi kebiasaan...mungkin ini oleh2 beneran yg dibawa dari jepun ya thaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa pyaa hikkss..kebiasaan yg harusnya mudah dan sederhana tp ternyata ga segampang itu yaa menerapkannyaa . ..
      jd kapaan kita balik lagiii hahahahha

      Hapus