Sekarang jam 11 malam. Sebentar lagi tengah malam, dan hari pun berganti. Tanggal 5 bulan April! Hari yang paling istimewa buat saya hihihi...Tapi besok malah mau ditinggal suami pergi, outing kantor ke KL..hiks
Sebetulnya tadinya aku mau ikut. Tapi minggu depan aku ada seminar di Aceh dan suami insya Allah bakal ikut menyusul karena kami pingin merasakan sensasi snorkeling di Sabang. Jadi supaya tabungan ga jebol, dan kami pun sudah pernah ke KL Maret 2012 lalu, akhirnya aku memutuskan ga usah ikut. Ulang tahun sendirian is okay lah, nanti aja late celebration di Sabang :D.
Ternyata sudah satu tahun berlalu sejak kami pergi ke KL. Walaupun hitungannya ini adalah a long overdue post, aku pingin cerita sedikit ah sebelum ingatan betul-betul memudar :D Lagipula belum bisa tidur juga. Dan suami masih asik siap-siap barang yang mau dibawa besok.
Jadi awalnya, suami menolak diajak jalan-jalan ke KL. Katanya, "Ngapain? Paling-paling sama aja kayak Jakarta." Tapi akhirnya setelah segala bujuk rayu akhirnya dia luluh juga. Plus, dari Palembang ada direct flight ke KL, dan kami dapat tiket murah, yeay! Jadilah aku, suami dan 2 orang teman kantornya *Bagja dan Liya* berangkat naik Air Asia.
Di Kuala Lumpur ada 2 airport, KLIA dan LCCT. Karena naik AirAsia, kami tiba di LCCT (Low Cost Carrier Terminal). Dari tempat "parkir" pesawat ke terminal building jalan kaki, dan jalannya jauuh..! Ga seperti bandara kita, kalau pesawat parkirnya jauh ya kita diantar naik bis. Begitu sampai di terminal building kami ganti sim card, beli Digi dan menurutku sih cukup oke lah. Kalau bandaranya not impressive, ga jauh berbeda sama Soetta.
LCCT |
Dari bandara LCCT kami naik "bas" yang akan membawa kami ke halte di dekat bas stesyen Pudu..Harga tiketnya RM 8/orang. Nanti dari situ tinggal jalan kaki sedikit ke hotel tempat kami menginap, Arenaa Mountbatten. Thanks to @hilalliyah yang sudah mencarikan hotel yang cukup strategis ini, via Agoda.
Kalau ga salah, ini bis yang membawa kami ke Pudu Sentral bus station |
Bagja, in front of our hotel |
Kalau sudah biasa/pernah naik MRT di Singapura aku rasa sih akan lebih mudah kalau mau naik LRT karena prosedurnya mirip. Kalaupun bingung, di sana akan ada "Pejabat Khidmat Pelanggan" alias customer service office. Biayanya tergantung tujuan, kalau ga salah paling mahal 2.90 RM.
Kami putuskan untuk cari makan ke daerah Bukit Bintang aja, tapi sayangnya mungkin informasi yang kami dapat kurang oke. Kami naik LRT dari Stasiun Jamek, turun ntah dimana *lupa* dan dari stasiun itu kami harus jalan kaki yang lumayan jauh, baru sampai di Bukit Bintang. Padahal kalau kami naik monorail, turunnya persis di pangkal Bukit Bintang...Duh..
-_-"
Mesin penjual tiket otomatis, yang ini di Masjid Jamek Stesyen :D |
Bukit Bintang at night. |
Mado Ice Cream, Bukit Bintang |
Add caption |
Habis makan, yang tadinya sudah loyo jadi lumayan semangat lagi. Dan kami pun menuju Menara Petronas, naik apaa...? Jalan kaki lagiii...*pingsan*
Sebenarnya ini judulnya iseng yang kebangetan ya, karena ternyata jalan kakinya jauhh..! Sudah berapa kilometer kami berjalan kaki hari itu, entahlah.. Yang pasti kaki pegal-betis tegang-badan sumuk dan bete deh..Tapi begitu sampai di Petronas suasana hati jadi happy lagi..Padahal cuma begitu aja sih..Walaupun sudah hampir tengah malam tapi masih ramai orang-orang yang nongkrong dan foto-foto.
Ga "aci" dong ke KL ga foto di Petronas hahahaha |
Kami terpaksa kembali ke hotel naik taksi, karena sudah lewat tengah malam dan LRT sudah ga beroperasi lagi. Taksi di KL mobilnya rata-rata sudah tua, masih jauh lebih nyaman taksi di Jakarta. Tarifnya harus ditawar walaupun sebetulnya menggunakan argo.
Besok paginya kami jalan kaki ke Petaling Street, mau cari sarapan tapi ternyata masih pada tutup dan mayoritas jualannya non halal. Tahu-tahu kami ketemu gerobak pinggir jalan yang jualan nasi lemak, semacam nasi uduk gitu, dan ternyata si ibu penjualnya berasal dari Medan..:D Kalo soal rasa sih sebetulnya biasa aja tapi berhubung lapar jadi ya sudahlah.
Daerah pecinan |
Walaupun kotanya modern, sebetulnya ada juga bagian-bagian yang terlihat agak "kumuh" di KL, dengan tembok yang dicorat-coret dan sampah di pinggir jalan. Kalau soal ketertiban dan kebersihan, masih kalah jauh lah sama Singapore, hehe..Tapi kita masih bisa nyaman banget jalan kaki di trotoarnya.
Kalau ada yang bilang KL itu sama aja kayak Jakarta, jalan-jalannya paling-paling ke mal doang,
berarti orang itu mainnya hanya sekitar Bukit Bintang aja..Aku ga
sependapat, karena ternyata KL ini cukup menarik kok buat dijelajahi.
Plus, sarana transportasinya yang sudah jauh lebih maju ketimbang
Jakarta, cukup reliable, comfortable, affordable. Daripada keliling ga jelas akhirnya kami naik Hop-On Hop-Off City Tour Bus, yang bisa jadi alternatif menarik untuk menjelajahi KL. Penumpang cukup bayar sekali, bisa naik turun di bus stop manapun yang sudah ditentukan sesuai rutenya.
Kalau ada tanda ini, berarti Hop-on Hop-Off Bus akan berhenti di halte ini. |
Harga tiket untuk orang dewasa RM 38.00 yang valid untuk 24 jam ke depan. Yah, dipikir-pikir mahal juga sih, tapi untuk seru-seruan it's okay lah. :)
Dari beberapa Hop-On Hop-Off Bus yang kami tumpangi, cuma sekali ini dapet bis double decker dan bisa duduk di atas. Berasa turis banget! |
Pemberhentian pertama kami adalah Istana Negara, tapi cerita selanjutnya menyusul deh, aku sudah ngantuk..! Eh, sudah jam berapa ini..? Sudah tanggal 5..! Happy Birthday to me...! \^^/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar