Jumat, 15 Maret 2013

Cerita dari Kiluan

Salah satu hal yang membuat aku dan suami agak sering cepat bosan tinggal di Palembang adalah..ga ada wisata alam yang bisa dicapai dengan mudah, jarak dekat, dan low budget. Mau ke pantai, pilihan paling dekat jatuh ke Bangka tapi harus naik pesawat dulu. Mau murah naik kapal, tapi lama di jalan. Lagipula pantai di Bangka entah kenapa ga begitu membuatku jatuh hati sehingga kangen untuk dikunjungi berkali-kali. Ke Belitung? Pesawatnya lebih mahal lagi harganya daripada ke Bangka, dan setelah pengalaman naik kapal cepat kemarin itu rasanya sudah cukup sekali itu aja deh hahaha..

Gara-gara follow beberapa akun EO trip macam @lembahpelangi, @LiburanLokal dll, aku jadi tahu ternyata ada mutiara terpendam di pojokan Lampung. Namanya Teluk Kiluan. Mulailah kami cari info sebanyak-banyaknya..Akhirnya dengar tentang @KiluanDolphin (KD), dan pergilah kami ke sana untuk pertama kalinya (yes, we already went there twice :D) Januari 2012 lalu dengan trip package yang sangat worth the money dari KD. Menurutku sih, it's recommended. Mau tahu lebih lanjut tentang paket-paket tripnya? Monggo ke sini.

Dari Palembang kami naik travel ke Bandar Lampung, Rp 165.000,-/orang. Jam 4 subuh touch down Bandar Lampung. Alternatif lainnya adalah naik kereta dari stasiun Kertapati, lebih murah sih tapi sampainya lebih lama, sekitar jam 7.30 pagi. Artinya, berangkat ke Kiluan semakin siang. Kalau naik travel, setidaknya kami sempat selonjoran dulu sebelum berangkat lagi sekitar jam 7 pagi. Naik apaa..? Ini diaa..

Dari Bandar Lampung ke Kiluan makan waktu sekitar 3 jam, dan sepertiga akhir medannya berat banget. Jadi pengalaman pertama ke Kiluan naik mobil ini luaarr biasa. Ga ada AC, kursinya hadap samping, apalagi waktu melewati jalan jelek dan berbatu..Berasa offroad abis! Tapi kali kedua pergi ke Kiluan sudah lebih nyaman, pulang dan pergi kami naik APV.
Sepanjang jalan, pemandangan kanan dan kiri sudah cukup menghibur. Banyak sawah, pepohonan hijau, dan ada pantai juga lho! Persis di pinggir jalan, namanya pantai Clara.
 
On our way to Kiluan
Ini yang namanya Pantai Clara :)

Jalanan rusak di sepertiga akhir menuju Kiluan, siapkan fisik yang prima
Waktu sampai di gerbang ini, hati langsung berteriak, "yeaahh...sampaaii...!" Oh ternyata aku salah...Jalan masih panjang, saudara-saudara..
Akhirnya sampai juga di tempat parkir mobil yang suka disebut sebagai "basecamp". Terus kita celingak-celinguk, yang mana Pondok Anak Abahnya? Ohhh masih harus disambung naik perahu lagi! Tapi ga lama kok, lagipula pemanasan sebelum nyemplung ke pantai hehehe..

Saat *akhirnya* kami menjejakkan kaki di pasir pantai Kiluan, aku mengakui foto-foto yang bertebaran di internet yang menggambarkan keindahan tempat ini memang benar adanya. Nilai plus lainnya adalah, KD ini menyediakan akomodasi betul-betul di pinggir pantai. Tamu bisa memiliih mau stay di pondok berisi 2 kamar atau di tenda. Tapi sejauh ini pondoknya baru ada 1 dan harus booking jauh-jauh hari kalau mau menginap di situ. Air bersih tersedia, kamar mandi ada 3 buah dan sharing dengan tamu lainnya tapi relatif cukup bersih. Bayangkan, sore-sore duduk di kursi malas di pinggir pantai. Menikmati debur ombak dan birunya pantai....Hilang semua rasa capek dan pegal akibat perjalanan semalaman dari Palembang.
Kalau mau liburan ke Kiluan harus prepare for the worst. Siapkan mental untuk travelling ala backpacker, dan rendahkah ekspektasi. Kalau ekspektasi ketinggian bisa membuat kita kecewa saat harapan tak sesuai dengan kenyataan, jadinya malah ga fun. Makanya harus cari info sebanyak-banyaknya dulu supaya tahu kondisi sesungguhnya seperti apa.Tapi dua kali aku kesana, dan dari pengalaman teman-teman lain juga, semuanya puas dan senang!
Orang yang pertama kali ke Kiluan mungkin akan bingung setelah sampai, aktivitas apa saja yang bisa dilakukan? Kalau aku duduk-duduk di pinggir pantai saja sudah cukup happy. Tapi kalau mau yang lebih, sore hari bisa diisi dengan snorkeling. Yang punya hobby spearfishing juga bisa jajal kemampuan, atau mancing ikan di dermaga. Sekarang sudah ada perahu yang bisa dipakai untuk berdayung di sekitar teluk.
Playing with waves :)




Ketemu rombongan lain, kenalan dan sampai sekarang jadi teman :)
Beberapa meter dari bibir pantai, langsung ketemu camp site & pondok Anak Abah

Yang paling spesial dari liburan ke Kiluan adalah kita bisa lihat lumba-lumba di habitat aslinya..! Tapiii itu kalau kita sedang beruntung, dan keberuntungan tidak datang kepadaku saat kunjungan pertama ini. Paket yang kupilih sudah termasuk "tur dolphin". Pagi-pagi kita akan dibawa ke tengah laut dengan perahu jukung berkapasitas 3-4 orang untuk "hunting" lumba-lumba. Dan pagi itu, dari 4 jukung yang berangkat, perahu kami satu-satunya yang tidak bertemu lumba-lumba sama sekali..Kecewa banget, karena yang lain bisa lihat banyak sekali lumba-lumba menari-nari di lautan.
Kekecewaan gagal bertemu lumba-lumba cukup terobati ketika aku dan teman-teman lainnya dibawa "menyeberang' ke pulau tetangga, Pulau Kelapa. I gotta admit, pantai disini lebih cantik lagi daripada di tempat kami menginap! Nah di pulau ini sebenarnya ada juga penginapan, tapi fasilitas dan tempatnya lebih baik di KD deh kayaknya. Oya foto yang sekarang jadi latar belakang blog ini diambil di pantai Pulau Kelapa ;)
Jukung yang membawa kami ke tengah laut




A serene beauty, indeed
Teman seperjalanan kali ini


Di Pulau Kelapa kita bisa jalan-jalan keliling pulau, trus ada yang namanya "laguna", semacam kolam laut yang dikelilingi batu karang yang besar. Untuk mencapai laguna itu kita harus "free climbing" di tebing  bebatuan yang tingginya sih kalau kuperkirakan sekitar 10 m ada lah. Dan bagian ini yang paling menantang, selain berperahu ke tengah laut naik perahu jukung hahaha..Kalau dipikir-pikir nekat juga, mana waktu itu alas kaki cuma sendal biasa yang rawan terpeleset. Tapi seru sih :D Dan view setelah sampai di "puncak",,it was breathtaking...

Sok-sokan berdiri padahal ngeri nih lihat ke kanan kiri bawah tinggi juga yaa..:D


Okay let me give some tips based on my experience; pack all of your belongings in a backpack, it's definitely easier to carry it along the journey. Bagi yang suka nyemil, bawa cemilan karena sesampainya di pondok ga ada lagi warung buat beli snack dll. Jangan lupa masukkan gadget & semua barang elektronik ke dalam plastik atau dry bag. Ga mau kan kejadian kamera kecemplung di laut. Ombak ga pernah bisa diprediksi. Spot untuk snorkeling lebih bagus di sebelah kiri dermaga. Jangan lupa selalu memantau cuaca dan kondisi ombak sebelum berangkat, kalau ombak sedang tinggi jangan maksa untuk pergi. Percuma nanti susah sendiri pas di sananya. Dari pondok, kita bisa exploring ke bagian sebelah kiri dengan berjalan kaki dan ini baru aku lakukan saat kedua kalinya ke Kiluan. Dan ternyata pantainya lebih cantik, pasirnya putih, bagus buat foto-foto hehehe..
Nanti selengkapnya aku cerita lagi deh tentang trip kedua kali ke Kiluan, ini sudah kepanjangan kayaknya :D
I really miss beach!

5 komentar:

  1. nice info... makasih ya...
    insya Allah, tanggal 18 Mei ini saya mau ke sana juga... ^^
    Alhamdulillah, dapat informasi dari sini...
    salam kenal yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama...! senang bisa bagi info :) have fun yaa...salam buat tatang, udah jadi seleb dia kemarin masuk tv hehehe

      Hapus
    2. Uni, aku sm suami pngen kesana, rencana di tgl 5 sept 2013 ini. Cuma aku butuh more info buat transport sm akomodasi dr palembang ke sana. Aku td smpet cek di kd lewat link yg uni kasih tp susah untuk bookingnya. Ada no tlpnya kah? Makasih ya. Wass.

      Hapus
  2. Hai so sorry late reply, kebetulan lagi bepergian juga dan lagi jadi fakir wifi :) bisa coba kontak Kang Tatang di 082185393027.

    BalasHapus
  3. mbak tlng infonya lagi donk

    klo udah nyampe di bandar lampung trus naik ap lagi ??
    dan nyari kendaraanya dmn ???

    klo misalnya ala beckpeker bisa gak bawa tenda sendiri ke situ ??

    mkash mbak infonya :)

    BalasHapus