Sabtu, 30 Maret 2013

Romantisme, cuma untuk kaum muda?

Waktu habis dari Belitung Trip kemarin, kami singgah ke Pangkal Pinang dan menginap satu malam, karena pulang naik kapal cepat memang ga ada yang langsung ke Palembang. Sampai di Pangkal Pinang sudah siang banget, dan kami hanya sempat jalan-jalan ke satu tempat tujuan wisata. Apalagi kalau bukan Pantai Parai. Sampai di sana sudah sore, dan kami habiskan waktu berjalan-jalan di pinggir pantai dan mendaki bebatuan besar sampai ke "puncak" tertinggi. Asik banget, duduk-duduk di situ menikmati tenggelamnya matahari. Di depan terbentang lautan, so peaceful...
Ehh kok malah keasikan cerita tentang Parai :D
Momen indah di senja itu sayang dong kalau ga diabadikan, so kami foto-foto dan salah satunya adalah foto ini :D

Spoiler: ini foto bukan snapshot tapi disengaja dengan gaya yang diarahkan :D


Naah, aku sempat pajang foto ini jadi display pic BBM. Ga berapa lama setelah itu, ada seorang kolega yang berkomentar..
"Duuhh romantis bangeet fotonyaa..Pingin juga foto kayak gitu..Tapi malu ah sama yang muda...Masa udah tua masih mesra-mesraan.."
Membaca komentar itu, aku lantas tersenyum.

Bermesraan dengan suami yang sudah sah bertahun-tahun menikahi kita secara hukum dan secara agama menimbulkan rasa malu? Malu dengan yang muda, yang notabene bermesraan dengan seseorang yang masih ada kemungkinan "putus"..? Harusnya kebalik ga sih..? :D

Aku bukan mau menentang orang pacaran, aku ga munafik toh dulu aku dan suami pun pacaran 4 tahun lebih, sebelum akhirnya menikah 5 tahun lalu. That's not the point.
I just want to say,, why can't married people stay romantic even after years of marriage? Aku banyak kenal pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah merasa jengah menunjukkan kontak fisik di muka publik. Tentunya yang aku maksud bukan mengumbar kemesraan hingga berbuat yang tak senonoh yaa..Tapi kalau sekedar bergandengan tangan, merangkul, atau sedikit mencium pasangan, why not..?
Ada juga pernah kudengar seorang suami yang merasa risih menunjukkan kemesraannya dengan sang istri di depan anak, aku sih kurang sependapat. Ya itu tadi, asal masih dalam batas kewajaran bukankah malah bagus ya ayah dan ibu terlihat mesra oleh anaknya? Dan bukankah sentuhan kemesraan seperti itu adalah salah satu cara untuk mempertahankan "bara" dalam rumah tangga? :D

So no, i don't think being romantic is only for young people. Romance should last a lifetime. If you already watched "The Notebook" or "Up" i'm sure you understand perfectly what i mean. :)

Selasa, 26 Maret 2013

Gigi Putih Ala Artis Korea

Sejak ada One Channel di tv kabel yang kupasang di rumah, aku jadi sering nonton drama Korea. Kalau di stasiun tv lokal juga ada sih, tapi ga suka nontonnya karena pasti hasil alihsuara alias dubbing. Sekedar suka nonton kok, ga sampai ngefans dan hafal nama-nama artisnya bahkan mengikuti gosip-gosipnya hehehe.

Nah belakangan ini aku lagi suka sama serial yang berjudul King Of Ambition. Aku bahkan berhasil membuat suami ketularan.. Dan akhirnya yang biasanya dia suka protes dan ribut minta ganti channel kalau aku lagi nonton drama Korea ehh malah jadi ikut nonton juga hahaha...Serial ini tayang tadi, trus aku jadi browsing nama-nama artis pendukungnya. Salah satu pemeran utamanya bernama Yunho.

Kalau lagi nonton serial Korea suka takjub, aktor dan aktrisnya pada kinclong banget kulitnya yaa..! :D Tapi sudah menjadi rahasia umum, hampir seluruh artis Korea pernah menjalani operasi plastik. Bahkan waktu iseng buka-buka forum di Kaskus, ada yang bilang hampir 99% artis Korea sudah pernah dipermak oleh dokter bedah plastik. Waw..Katanya sih, yang paling banyak diminati adalah operasi untuk mengubah bentuk dan ukuran mata, rahang dan hidung. Dan ada satu lagi, apalagi kalau bukan tooth correction. Buat yang suka nonton juga, coba perhatiin deh giginya pemain film Korea hampir rata-rata bagus banget. Susunannya rapi dan berwarna putih cemerlang. Too good to be true? :D Dan ternyata gigi si Yunho tadi juga sudah diutak-atik sama dokter gigi..Niihh fotonya..
www.koreaboo.com

Sebetulnya tooth correction di kalangan artis bukan hal baru sih. Artis Hollywood juga rata-rata begitu, dan membawa perubahan yang signifikan banget. Pernah lihat giginya Tom Cruise yang masih berantakan? Hahaha...Makanya dokter gigi yang memfokuskan ke bidang "estetik" juga makin banyak. Kemarin waktu di KPPIKG, ada pembicara dari Thailand namanya Dr. Sarida. Topik yang ia bawakan di ceramah ilmiahnya waktu itu adalah tentang Direct Laminate Veneers, yaitu tehnik melapisi gigi dengan material sewarna gigi (mostly composite resin). Dia cerita, ditempat prakteknya di Bangkok banyak pasien yang datang minta untuk di-veneer, terutama orang-orang yang kurang puas dengan warna/bentuk giginya. Dia juga sempat bilang, entertainer yang bertaburan di klab-klab atau tampil di tv di Thailand rata-rata sudah menjalani dental treatment. Dokter gigi di sana ga ada yang nganggur kayaknya yah :D
Aku juga sudah menulis artikel tentang tehnik pelapisan gigi ini untuk www.klikdokter.com, tinggal tunggu tanggal tayangnya :D 

Ini dia si dokter cantik dari Bangkok, lagi sharing sama aku dan Steve waktu ikut hands on di KPPIKG kemarin

Selain Direct Laminate Veneers, masih ada pilihan perawatan lain untuk memperbaiki warna dan bentuk gigi. Bahkan untuk memperbaiki susunannya juga. Tapi ceritanya di postingan berikut-berikutnya aja deh hehe...

Dokter gigi kita juga banyak kok yang tangannya terampil banget dan pekerjaannya rapi, mata awam pasti sulit membedakannya. Apalagi dosenku yang berinisial BN,, di kalangan dokter gigi namanya sudah terkenal karena sering jadi pembicara dan memang cara membawakan presentasinya asik dan ga membosankan. Waktu beliau bicara di KPP aja pesertanya sampai duduk di bawah saking ga kebagian kursi dan yang berdiri pun sudah sesak. Kayak nonton konser deh! Satu lagi ada juniorku yang baru-baru ini meraih gelar Spesialis Konservasi Gigi, i think he will be the next big thing. Kalau mau lihat hasil "karya"nya, bisa mampir ke blognya. Di situ dia banyak sharing tentang kasus-kasus yang dia tangani di tempat prakteknya. Good job, my bro!

Minggu, 17 Maret 2013

Finally meet the dolphins..!

As i told earlier, in the first visit to Kiluan i wasn't lucky enough to encounter the dolphins in the sea. 
So me and my husband went back to Kiluan on November 2012, and we finally did see dolphins..!

Kunjungan kedua ke Kiluan ini aku pergi hanya berdua dengan suami, masih menggunakan jasa @KiluanDolphin (KD) seperti saat pertama kali. Biasanya kami senang "berpetualang" ramai-ramai dengan teman but it didn't matter too much because to me, my husband is my best travel mate. He is enough to make our journey fun and memorable, wherever the destination was. 
Sama seperti pertama kali ke Kiluan, kami ke Bandar Lampung dengan mobil travel. Tapi bagian yang menarik dari suatu perjalanan adalah, kita bisa bertemu orang-orang baru. Atau mungkin teman lama yang ga sengaja ketemu. Dan itu terjadi di trip kali ini. Ternyata pada saat yang sama, ada teman dari Palembang yang juga pergi ke Kiluan tapi dia membawa mobil pribadi langsung ke Kiluan dan tidak menggunakan jasa transportasi dari KD. Terus disana juga kami berkenalan dengan rombongan lain. Memang dunia itu sempit, ternyata salah satu dari rombongan itu adalah adik dari teman masa kecilku di Pusri dulu. Dan ternyata sama-sama sudah jadi dokter gigi! Hehehe..Jadilah selama di sana kami hampir selalu bareng, dan jadi ada teman ngobrol yang seru. Obrolan juga nyambung, karena banyak teman yang sama-sama kami kenal.

Bertemu teman baru tapi serasa sudah kenal sejak lama :)

Sore diisi dengan snorkeling tapi kali itu aku cuma ada di dalam air mungkin ga lebih dari 15 menit. :( Waktu itu kami coba eksplor sebelah kanan dermaga, tapi ternyata lagi banyak ubur-ubur yang bisa menyengat dan bikin kita jadi gatal-gatal. Suami betul-betul sempat tersengat, untungnya cuma sedikit. Akhirnya kami cuma dayung-dayung sampan saja lah. Malamnya seperti biasa ada barbekyu. Ikannya besar! 

 
Dermaga di dekat pondok sekarang sudah lebih asik. Bagian ujung itu baru dibuat, pas banget untuk duduk-duduk menanti sunset & mancing :D

Pagi hari saat kami akan berangkat tur dolphin naik perahu Jukung, aku bersemangat dan pastinya berdoa supaya kali ini kami bisa ketemu lumba-lumba. Kami pergi saat long weekend, tamu KD saat itu mencapai 30 orang lebih dan tenda-tenda bertebaran. Jadi yang pergi tur dolphin pagi itu cukup banyak, ntah berapa jukung yang berangkat. Saat tur dolphin pertama dulu, ombaknya lagi tinggi..! Ditambah bengong terombang-ambing di tengah laut tanpa terlihat seekor pun lumba-lumba, aku jadi jackpot deh. Nah kali ini supaya ga mabuk laut lagi aku minum antimo setengah butir. 
Ga berapa lama berperahu di tengah laut dengan jukung lain yang berjarak tak jauh dari kami, ABK yang membawa jukung kami mempercepat laju perahu. Daaaan tak lama kemudian ada banyaaak sekawanan lumba-lumba berenang berloncatan tak jauh dari jukung kami...! Aku, suamiku, dan salah seorang teman kami sontak berteriak kegirangan. Dan tak cuma sekali, ada banyak sekali kawanan lumba-lumba lain yang bermunculan di sekitar kami. Bahkan ada juga yang loncat jumpalitan, seolah-olah tahu mereka sedang jadi pusat perhatian. Seperti pertunjukan yang disutradarai Yang Maha Kuasa, menyaksikannya betul-betul membangkitkan perasaan yang luar biasa. Teriakan-teriakan senang juga terdengar dari tamu yang naik perahu lain. Alhamdulillah, doaku terkabul :)


Cukup sulit untuk mengambil gambar yang bagus, mereka berenang cepat sekali..!


Masih ada sedikit tips yang mau aku share tentang Kiluan..Sebaiknya tidak kesana saat long weekend, karena pengunjungnya bisa ramai sekali dan privacy kita jadi jauh berkurang. Biaya yang dikenakan oleh KD per orang memang relatif amat sangat terjangkau, tapi ternyata terasa kekurangannya. Orang-orang KD memang sangat helpful dan informatif tapi kita dibiarkan mengeksplor sendiri keindahan alam Kiluan. Maybe because they were outnumbered, too many guests in the same time. But overall it was a pleasant trip, and most likely we will visit Kiluan again. :)

Jumat, 15 Maret 2013

Cerita dari Kiluan

Salah satu hal yang membuat aku dan suami agak sering cepat bosan tinggal di Palembang adalah..ga ada wisata alam yang bisa dicapai dengan mudah, jarak dekat, dan low budget. Mau ke pantai, pilihan paling dekat jatuh ke Bangka tapi harus naik pesawat dulu. Mau murah naik kapal, tapi lama di jalan. Lagipula pantai di Bangka entah kenapa ga begitu membuatku jatuh hati sehingga kangen untuk dikunjungi berkali-kali. Ke Belitung? Pesawatnya lebih mahal lagi harganya daripada ke Bangka, dan setelah pengalaman naik kapal cepat kemarin itu rasanya sudah cukup sekali itu aja deh hahaha..

Gara-gara follow beberapa akun EO trip macam @lembahpelangi, @LiburanLokal dll, aku jadi tahu ternyata ada mutiara terpendam di pojokan Lampung. Namanya Teluk Kiluan. Mulailah kami cari info sebanyak-banyaknya..Akhirnya dengar tentang @KiluanDolphin (KD), dan pergilah kami ke sana untuk pertama kalinya (yes, we already went there twice :D) Januari 2012 lalu dengan trip package yang sangat worth the money dari KD. Menurutku sih, it's recommended. Mau tahu lebih lanjut tentang paket-paket tripnya? Monggo ke sini.

Dari Palembang kami naik travel ke Bandar Lampung, Rp 165.000,-/orang. Jam 4 subuh touch down Bandar Lampung. Alternatif lainnya adalah naik kereta dari stasiun Kertapati, lebih murah sih tapi sampainya lebih lama, sekitar jam 7.30 pagi. Artinya, berangkat ke Kiluan semakin siang. Kalau naik travel, setidaknya kami sempat selonjoran dulu sebelum berangkat lagi sekitar jam 7 pagi. Naik apaa..? Ini diaa..

Dari Bandar Lampung ke Kiluan makan waktu sekitar 3 jam, dan sepertiga akhir medannya berat banget. Jadi pengalaman pertama ke Kiluan naik mobil ini luaarr biasa. Ga ada AC, kursinya hadap samping, apalagi waktu melewati jalan jelek dan berbatu..Berasa offroad abis! Tapi kali kedua pergi ke Kiluan sudah lebih nyaman, pulang dan pergi kami naik APV.
Sepanjang jalan, pemandangan kanan dan kiri sudah cukup menghibur. Banyak sawah, pepohonan hijau, dan ada pantai juga lho! Persis di pinggir jalan, namanya pantai Clara.
 
On our way to Kiluan
Ini yang namanya Pantai Clara :)

Jalanan rusak di sepertiga akhir menuju Kiluan, siapkan fisik yang prima
Waktu sampai di gerbang ini, hati langsung berteriak, "yeaahh...sampaaii...!" Oh ternyata aku salah...Jalan masih panjang, saudara-saudara..
Akhirnya sampai juga di tempat parkir mobil yang suka disebut sebagai "basecamp". Terus kita celingak-celinguk, yang mana Pondok Anak Abahnya? Ohhh masih harus disambung naik perahu lagi! Tapi ga lama kok, lagipula pemanasan sebelum nyemplung ke pantai hehehe..

Saat *akhirnya* kami menjejakkan kaki di pasir pantai Kiluan, aku mengakui foto-foto yang bertebaran di internet yang menggambarkan keindahan tempat ini memang benar adanya. Nilai plus lainnya adalah, KD ini menyediakan akomodasi betul-betul di pinggir pantai. Tamu bisa memiliih mau stay di pondok berisi 2 kamar atau di tenda. Tapi sejauh ini pondoknya baru ada 1 dan harus booking jauh-jauh hari kalau mau menginap di situ. Air bersih tersedia, kamar mandi ada 3 buah dan sharing dengan tamu lainnya tapi relatif cukup bersih. Bayangkan, sore-sore duduk di kursi malas di pinggir pantai. Menikmati debur ombak dan birunya pantai....Hilang semua rasa capek dan pegal akibat perjalanan semalaman dari Palembang.
Kalau mau liburan ke Kiluan harus prepare for the worst. Siapkan mental untuk travelling ala backpacker, dan rendahkah ekspektasi. Kalau ekspektasi ketinggian bisa membuat kita kecewa saat harapan tak sesuai dengan kenyataan, jadinya malah ga fun. Makanya harus cari info sebanyak-banyaknya dulu supaya tahu kondisi sesungguhnya seperti apa.Tapi dua kali aku kesana, dan dari pengalaman teman-teman lain juga, semuanya puas dan senang!
Orang yang pertama kali ke Kiluan mungkin akan bingung setelah sampai, aktivitas apa saja yang bisa dilakukan? Kalau aku duduk-duduk di pinggir pantai saja sudah cukup happy. Tapi kalau mau yang lebih, sore hari bisa diisi dengan snorkeling. Yang punya hobby spearfishing juga bisa jajal kemampuan, atau mancing ikan di dermaga. Sekarang sudah ada perahu yang bisa dipakai untuk berdayung di sekitar teluk.
Playing with waves :)




Ketemu rombongan lain, kenalan dan sampai sekarang jadi teman :)
Beberapa meter dari bibir pantai, langsung ketemu camp site & pondok Anak Abah

Yang paling spesial dari liburan ke Kiluan adalah kita bisa lihat lumba-lumba di habitat aslinya..! Tapiii itu kalau kita sedang beruntung, dan keberuntungan tidak datang kepadaku saat kunjungan pertama ini. Paket yang kupilih sudah termasuk "tur dolphin". Pagi-pagi kita akan dibawa ke tengah laut dengan perahu jukung berkapasitas 3-4 orang untuk "hunting" lumba-lumba. Dan pagi itu, dari 4 jukung yang berangkat, perahu kami satu-satunya yang tidak bertemu lumba-lumba sama sekali..Kecewa banget, karena yang lain bisa lihat banyak sekali lumba-lumba menari-nari di lautan.
Kekecewaan gagal bertemu lumba-lumba cukup terobati ketika aku dan teman-teman lainnya dibawa "menyeberang' ke pulau tetangga, Pulau Kelapa. I gotta admit, pantai disini lebih cantik lagi daripada di tempat kami menginap! Nah di pulau ini sebenarnya ada juga penginapan, tapi fasilitas dan tempatnya lebih baik di KD deh kayaknya. Oya foto yang sekarang jadi latar belakang blog ini diambil di pantai Pulau Kelapa ;)
Jukung yang membawa kami ke tengah laut




A serene beauty, indeed
Teman seperjalanan kali ini


Di Pulau Kelapa kita bisa jalan-jalan keliling pulau, trus ada yang namanya "laguna", semacam kolam laut yang dikelilingi batu karang yang besar. Untuk mencapai laguna itu kita harus "free climbing" di tebing  bebatuan yang tingginya sih kalau kuperkirakan sekitar 10 m ada lah. Dan bagian ini yang paling menantang, selain berperahu ke tengah laut naik perahu jukung hahaha..Kalau dipikir-pikir nekat juga, mana waktu itu alas kaki cuma sendal biasa yang rawan terpeleset. Tapi seru sih :D Dan view setelah sampai di "puncak",,it was breathtaking...

Sok-sokan berdiri padahal ngeri nih lihat ke kanan kiri bawah tinggi juga yaa..:D


Okay let me give some tips based on my experience; pack all of your belongings in a backpack, it's definitely easier to carry it along the journey. Bagi yang suka nyemil, bawa cemilan karena sesampainya di pondok ga ada lagi warung buat beli snack dll. Jangan lupa masukkan gadget & semua barang elektronik ke dalam plastik atau dry bag. Ga mau kan kejadian kamera kecemplung di laut. Ombak ga pernah bisa diprediksi. Spot untuk snorkeling lebih bagus di sebelah kiri dermaga. Jangan lupa selalu memantau cuaca dan kondisi ombak sebelum berangkat, kalau ombak sedang tinggi jangan maksa untuk pergi. Percuma nanti susah sendiri pas di sananya. Dari pondok, kita bisa exploring ke bagian sebelah kiri dengan berjalan kaki dan ini baru aku lakukan saat kedua kalinya ke Kiluan. Dan ternyata pantainya lebih cantik, pasirnya putih, bagus buat foto-foto hehehe..
Nanti selengkapnya aku cerita lagi deh tentang trip kedua kali ke Kiluan, ini sudah kepanjangan kayaknya :D
I really miss beach!

Rabu, 13 Maret 2013

"Maksud aku tuh sebenanya baik, lhoo,,,"

Seseorang membuatku kembali tersadar, ga semua niat baik bisa diterima dengan respon yang positif. Bisa jadi karena cara penyampaiannya yang "salah", atau ga mengenakkan sehingga yang ada malah justru menghasilkan respon negatif.

Mau contoh yang paling nyata dan sederhana? Orang tua yang protektif terhadap anaknya, bahkan terkadang over protektif. Maksudnya sih baik, mau melindungi anak supaya ga terjadi hal-hal yang ga diinginkan. Tapi karena cara penyampaiannya yang "salah", si anak justru jadi sebel, marah, bahkan berontak sama orang tuanya. Misalnya mau pergi ke pesta ulang tahun teman ga boleh, ikut acara perpisahan dilarang, ada teman lawan jenis datang bertamu ke rumah dimarahin. Oh, i've been there done that. I experienced all of that, when i was still a teen. Eh, ralat, sampai detik ini pun masih, ding. Bahkan sampai sudah berubah status jadi istri orang pun, papa masih aja suka "rese". Apalagi waktu sempat LDR-an sama suami. Suami sudah pindah ke Palembang, aku masih tinggal sama ortu di Jakarta. Padahal keluar rumah karena kerja nih, bukan buat nongkrong..Jam 7 malam belum pulang, ditelpon! Ditanya:
"lagi dimana-sama siapa-kenapa belum pulang? 
-ayo pulang sekarang!!"
BRAKK *bunyi telpon ditutup*

Butuh waktu yang amat sangat lama untuk bisa melihat hikmah di balik semua kegalakan dan kemarahan papa yang "nyebelin" itu. Bahkan sebetulnya baru belakangan ini, setelah usiaku menginjak dekade ke-3, aku baru benar-benar bisa menyadari betapa semua itu dilakukannya karena papa sayang aku. Sayang teramat sayang, maksudnya teramat baik, tapi caranya begitu. Dan sekarang aku amat bersyukur punya papa yang galaknya minta ampun kayak gitu, karena kalau ga mungkin aku bisa aja jadi anak nakal, ga jadi dokter gigi, pokoknya ga jadi kayak sekarang ini deh.

Contoh lainnya, dosen yang galak dan perfeksionis. Dosen yang kayak gini pasti, i repeat, PASTI ada di setiap fakultas di universitas manapun. Dosen yang menuntut mahasiswanya selalu bisa jawab pertanyaan yang dia ajukan, membuat tugas dengan memuaskan, pokoknya harus perfect lah. Dan kalau si mahasiswa ga sesuai dengan harapannya, dia bisa mengamuk atau minimal melakukan  hal-hal yang bagii mahasiswa dirasakan sebagai sesuatu yang :menyulitkan. Contoh yang real  sih ya mau ga mau harus flashback ke masa kuliah di FKG UI dulu. Waktu menjalani kepaniteraan klinik (atau yang biasa disebut koas), bagian Konservasi selalu menjadi momok yang menakutkan. Dosennya galak-galak, dengar bunyi langkah kakinya waktu mau masuk ke ruangan klinik aja bisa membuat jantung berdebar bagaikan melihat bayangan putih di balik jendela di malam hari. Kalau kita minta izin mau kerja pasien, pasti ditanya-tanya dulu. Ga bisa jawab pertanyaan? Pasien disuruh pulang! Kalau hand instruments di meja dental unit berantakan, bisa diomelin habis-habisan. Believe me, it happened for real. You can ask anyone at least in my class, class of 99. Dan masih amaaat banyaaak cerita-cerita pedih perih lainnya, tapi aku ga akan cerita itu malam ini. Bisa jadi trilogi, 'kali.

Tapi setelah menyelesaikan pendidikan, perilaku dosen yang galak tadi *Alhamduilillah* berubah drastis, tuh. Jadi pada ramah dan baiik banget. Dan memang membutuhkan kebesaran hati dan kedewasaan berpikir untuk menyadari mereka bertindak seperti itu untuk kebaikan kita. Apakah mahasiswa jadi dendam? Harusnya sih gak, ya.

Memang ada aja sihh, orang tua atau dosen yang benar-benar "jahat"...Kalau untuk masalah ini, yaa mungkin kembali lagi ke kepribadian masing-masing orang kali yah.

Tapi yang jelas, setelah dilihat dari berbagai contoh kasus, kalau kita berniat/bermakud baik terhadap orang lain ternyata mau ga mau kita harus memperhitungkan apakah nantinya orang yang dituju bisa menerimanya dengan baik atau gak. Pernah dengar orang bilang,
"Kalau mau berbuat baik mah berbuat baik aja, masalah nanti orang nganggepnya gimana ya urusan nanti"
Well, i agree with that, tapi pada prakteknya ternyata ga semudah itu. Salah-salah, niat baik kita diterjemahkan sebagai sesuatu yang jahat, dan orang itu malah jadi benci sama kita. 

And one thing for sure, you can't make everybody love you, except you are Raymond. (Maap yang ga ngerti berarti ga pernah nonton sitkom Everybody Loves Raymond) #kriuukkk # garing

Selasa, 12 Maret 2013

Brava Parlour, the new hip place in Palembang

Sudah cukup sering aku dengar tentang tempat ini. Namanya Brava Parlour, adanya di dalam hotel bintang 4 di Palembang, Arista Hotel (formerly known as Horison Hotel). Some of my friends already been there, took pictures and posting it in Path. Pas aku tanya-tanya, kata mereka "Tempatnya asik, uni!" Jadi penasaran kaan, terutama sih pingin cicip kopinya :D

Aku ajak temanku, Dewi Ratih, ketemuan di sana Senin malam. Hari kejepit, karena Selasa libur hari raya Nyepi. So walaupun kemarin malam hujan deras, kami tetap semangat untuk pergi. Aku jemput suami ke kantor, dan langsung meluncur ke Brava Parlour. Bahkan sebelum masuk pun, aku sudah cukup terkesan. Para stafnya ramah dan menyambut kedatangan kami dengan sapaan dan senyum. Apalagi begitu melangkahkan kaki ke dalamnya. Aku langsung merasa seolah-olah kami tidak sedang berada di Palembang. "Kayak di Jakarta, ya?!" kataku. Sejauh ini, belum ada tempat di sini yang benar-benar membuatku merasa seperti itu. Well, DFab is close enough but this place is different. I love every details in it!

Pertama, aku amat sangat jarang melihat bunga hidup menghiasi kafe-kafe atau hotel di Palembang. Kalau di Jakarta sih, bunga papan pun pakai bunga hidup apalagi di kafe atau hotel. Tapi di sini nemu florist aja susaahh...Dan semalam, semua meja dihiasi setangkai mawar hidup. Nice!



I hope it can be clearly seen from this photo above, that they are using sugar cube. That's also not common here in Palembang. And the uniquely shaped bottle in front? Itu botol di dalam botol. Botol yang "besar" berisi olive oil, dan yang di atasnya itu kata waitress-nya sih isinya vinaigrette dressing. Aku dan Dewi pesan salad, sok diet gitu deh :D Suamiku pesan Grill Lamb, served with sauteed baby potato and salad.

Yang pertama kali datang adalah minuman yang kupesan. Hot Cappucino. Dari aromanya tercium bau cinnamon yang cukup kuat, dan sejujurnya aku ga begitu suka. Menurutku, Cappucino yang paling pas adalah espresso dengan steam milk 'thok, tanpa perlu tambahan apa-apa kayak cocoa/cinnamon powder. Berikutnya yang datang adalah Ice Muddle Tea dan Virgin Mojito Apple. Pertamanya ga tahu apa itu Muddle. Ternyata itu flavoured tea, yang rasanya didapat dari buah segar yang dihancurkan kasar. Kalau tehnya sih kayaknya teh biasa. Ada beberapa pilihan buah, yang kuingat cuma strawberry dan peach tapi masih ada yang lainnya. Mojito Apple pesanan Dewi rasanya segaarr..! Daun mint, potongan apel hijau, dicampur soda dan kemungkinan besar dicampur mint syrup (analisa sotoy). Suka deh sama penyajiannya, gelas yang bentuknya tidak biasa jadi added value pada minuman ini.



Tadaaa,,,,Smoke salmon salad pesananku datang dan piringnya lucuu..! Yang berwarna pink bertaburan di atas lettuce dan sayuran lainnya itu bukan thousand island tapi smoke salmon yang cukup berlimpah, dan rasanya sungguh enak. Dan ternyata setelah gundukan itu aku obrak-abrik, porsinya ga begitu besar sih, tapi cara penyusunannya sedemikian rupa jadi kayaknya banyak hehehe...
\
 
 Appetizers, light meals, main courses,  and of course desserts are available. And this one is yuuum...

Kafe ini juga menawarkan minuman beralkohol, dan tampaknya cukup serius dengan koleksi wine-nya.

Any of you want to propose to your lover? I think this romantic corner is recommended to say "Will you marry me?" and hand her the ring ;) You can close the curtain to get full privacy, just in case one of you will cry like a baby :D  
 

The three of us talked for hours without realize it was already late. The ambience was very nice, with jazzy tunes and warm lighting. 

Satu-satunya yang membuatkan agak kecewa malam itu adalah kopinya, hal yang justru jadi incaran sejak awal. Besok-besok mau aku ajak ngobrol ah baristanya :D...Dan satu lagi, siap-siap dengan harganya yang relatif tinggi. Tapi wajarlah ya, namanya juga kafe di hotel berbintang, tapi terasa worthed karena semua yang disajikan kelihatannya dibuat dari bahan berkualitas.
Just fyi, sebelum tax ice muddle tea harganya Rp 30.000,- sementara hot cappucinonya Rp 32.000,- Smoke salmon salad Rp. 75.000,- ; Cesar Salad with grilled chicken Rp 65.000 dan Grilled Lamb-nya kalau ga salah Rp 95.000,- 
Mungkin kafe ini ga akan jadi tempat tongkrongan sehari-hari buat kelas menengah *seperti saya* hehehe, tapi untuk tempat meeting dan merayakan special occasion i will definitely put this place in my top list. 
And see you soon, Dewi!

Sabtu, 09 Maret 2013

Hari ini aku melakukan kesalahan. Mengungkapkan perasaan pribadi tentang masalah pekerjaan di sosial media. Padahal selama ini selalu berusaha banget untuk ga mengumbar masalah pribadi di socmed, apalagi masalah rumah tangga.
Okey lesson learned. I MUST TRY HARDER not to do such thing again. Never let myself lose control, ever again. Think before you tweet, Atha.

Kamis, 07 Maret 2013

Had Fun at KPPIKG 2013

Minggu lalu, (27/2-2/3) aku ke Jakarta. Ceritanya ikut seminar KPPIKG 2013 yang diadakan oleh almamaterku, FKG UI. Seminar ini adalah agenda rutin yang diadakan setiap 2 tahun sekali, tahun ini adalah yang ke-16 dan tempatnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Jakarta Convention Center. 
Awalnya aku ga kepingin ikut, secara yah biaya registrasinya cukup lumayan..Sahabat-sahabat dekat seangkatan waktu kuliah juga ga ada yang ikut. Tapi kira-kira beberapa bulan sebelumnya, aku kepikiran kenapa ga aku submit aja abstrak salah satu mahasiswa bimbinganku yang baru menyelesaikan skripsinya..? Daripada tuh skripsi nganggur di pojokan perpustakaan hehehe.. Dan Alhamdulillah keterima untuk Poster Presentation. Oke, jadi ada alasan yang kuat untuk ikut, plus aku janjian sama sahabat-sahabatku untuk ketemuan di acara Alumni Gathering. Yeay! 

Ternyata aku mengambil keputusan yang tepat. I was extremely happy to see familiar faces, met my junior, senior, lecturer..Maklum, sekarang tinggal di "daerah" jadi rada jarang ikut seminar di Jakarta dan otomatis jadi jarang juga ketemu orang-orang itu. Jalan beberapa puluh meter aja jadi kayak ga sampe-sampe, baru berapa langkah sibuk ber "hai-hai" dan cipika cipiki sana sini *lebay but true* :D Dan ga hanya itu. Aku juga banyak mendapatkan inspirasi dari orang-orang pintar yang kutemui, bagai mendapat suntikan semangat dosis tinggi.
Me and my poster ;)

Lunch #day 1, with my juniors, class of 2002
Saking lama ga ketemu, paling-paling cuma tahu kabar via sosial media atau chat di BBM, lunch time jadi waktu yang pas banget buat update gosip hahaha..

Temen "nakal" waktu kuliah dulu, sekarang sudah jadi orang sukses

Temen-temen yang dulu nakal bareng sekarang sudah ada yang jadi spesialis, ada yang buka klinik sendiri, bahkan ada yang sudah Ph.D dari universitas terkemuka di Jepang. So proud! 

With young, beautiful, and very nice specialists.. Really miss those times we spent together at cafetaria ;')

Foto bareng dosen dan teman-teman S2 Dental Material
Selain scientific lecture & poster presentation, di seminar ini ada banyak kegiatan lain. Ada scientific award yang hadiahnya tahun ini lumayan banget, ada seminar populer dengan nara sumber seorang financial planner, dan pastinya ada dental exhibition.

Peserta pameran berlomba-lomba pasang trik jitu supaya peserta seminar mau datang ke booth-nya. Banyak yang nawarin sampel gratis, ada juga yang pasang photo booth dan bikin photo contest..

Pasta gigi keluaran Unilever bagi-bagi eskrim Magnum, tapi satu peserta cuma dapet jatah satu kali dan harus isi kuesioner dulu..Photo contest yang dibikin oleh gigi keluaran GSK hadiahnya juga lumayaan, voucher dari MAP haha bisa belanja di Zara deh :D ..Pasta gigi khusus gigi sensitif lagi trend deh pokoknya..
The winner of Photo Contest ;)
Sama-sama photo booth, beda sponsor :D
Manusia berencana, Tuhan menentukan. Aku ga jadi ikutan Alumni Gathering, but most importantly i met my best friends ever..Sayang ga semuanya bisa datang ke JCC dan cuma bisa ketemu sebentar tapi senaaaang sekali..They are my inspirations and i love them all..
Seandainya bisa lengkap berdelapan *hugs*

In time i learned, it's important to remember people's names and faces. Penting buat networking ;) Selain itu berdasarkan #analisauniatha, kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kepintaran, tapi yang lebih penting lagi adalah attitude, hehehe...

"Attitude is more important than the past, than education, than money, than circumstances, than what people do or say. It is more important than appearance, giftedness, or skill" -W.C. Fields

Minggu, 03 Maret 2013

Food Cetera Soetta

Sabtu 2 Maret 2013 kemarin adalah hari terakhir KPPIKG 2013. I was having so much fun attending that 4 days seminar, meeting friends, lecturer, colleagues, and even people that i had not met for so long.
Sesuai rencana, dari rumah sudah bawa koper supaya ga bolak-balik lagi, jadi bisa langsung dari JCC ke bandara untuk pulang ke Palembang naik pesawat jam 8 malam.
Seharusnya jadwalnya jam 6 sore tapi sudah terima pemberitahuan beberapa hari sebelumnya kalo ada delay. Kalo flight jam 6 kan pas tuh, selesai seminar jam 3, ga terlalu lama nunggu di bandara. Pas tahu jadi jam 8 bingung juga, mau ngapain ya? Pingin ngopi di Plaza Senayan males juga kalo harus seret-seret koper, dan ternyata ga ada yang bisa nemenin juga.
Jadilah aku berangkat dari JCC sekitar jam 4, setelah sebelumnya ngobrol-ngobrol dulu sama teman. Jalanan cukup lancar, sampai di Soetta sekitar 1 jam. Langsung check-in, terus mikir, mau ngapain nih? Apa ke terminal 3 aja ya, kan ada Starbuck tuh. Ada Bakmi GM juga. Tapi terus inget, eh, kan ada foodcourt baru! Cobain  kesitu aja ahh..

Namanya Food Cetera, letaknya di antara terminal 1B dan 1C. Tempat ini baru dibuka, dan kayaknya belum banyak juga yang tahu. Waktu kesana sih lagi sepi. Di luarnya  ada outdoor area, pas untuk yang mau merokok. Sistemnya deposit kayak di Urban Kitchen tapi minimum depositnya cukup Rp 10.000,- dan kalo sisa bisa refund. Interior Food Cetera mengingatkanku pada Eat and Eat di Gandaria City. Detailnya cukup kental dengan nuansa vintage, seperti poster atau lukisan di dinding dan unfinished brick wall. Tenant-nya cukup banyak juga, tapi beberapa harganya memang cukup mahal. 
Menurutku tempat ini menjadi alternatif yang sangat menarik untuk jadi tempat nongkrong nunggu pesawat yang suka delay di terminal 1B, dibandingkan deretan tempat makan di bagian luar terminal 1B yang panas dan ramai atau di dalam yang bahkan pilihannya sangat terbatas. Di sini ruangannya ber-AC, nice ambience, dan point utama yang bikin aku suka: ada coffee corner dan colokan *penting* :D
Kopinya espresso-based dan berdasarkan pengamatan sih menggunakan mesin otomatis. Kemarin aku pesan hot cappucino, harganya Rp 15.000,-. Untuk cemilan aku pesan roti bakar coklat keju, Rp 8.000,-. Sayangnya, pesananku lama banget datangnya dan waktu diseruput kopinya sudah agak dingin. Next i better wait while they make my coffee and take it to the table by myself. 

My coffee and afternoon snack, the taste was not so bad



Aku pilih tempat duduk di bagian paling dalam, dan dekat dengan colokan sekalian men-charge telepon genggam :D.. Sengaja duduk menghadap jendela, dengan pemandangan pesawat yang hilir mudik di runway. Kalo lagi hujan, kayaknya lebih asik duduk di dekat jendela sambil melamun hahaha..

Nice wooden rack with bottles and lamps on my left side



















Aku ambil foto dari tempatku duduk, jadi cuma ini aja fotonya. And i'll definitely be back :D